Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Terapkan Zona Satu Waktu, RI Bisa Hemat Triliunan

R Ghita Intan Permatasari , Jurnalis-Minggu, 11 Maret 2012 |12:45 WIB
 Terapkan Zona Satu Waktu, RI Bisa Hemat Triliunan
Ilustrasi. Corbis.
A
A
A

JAKARTA - Langkah pemerintah yang akan memberlakukan zona satu waktu di Indonesia dikatakan akan membuat Indonesia menghemat triliunan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa memandang dengan melakukan penyatuan zona waktu di Indonesia tersebut dapat dilakukan penghematan bagi negara.

"Ada perhitungan studi yang mengatakan bisa menghemat triliunan dalam hal itu , yang penting kita lebih efisien dalam pengaturan dan sebagainya," kata Hatta kala ditemui dalam acara Seminar Nasional "Pemanfaatan Inovasi Ilmu Pengatahuan dan Teknologi (IPTEK),Sebagai Upaya Peningkatan Kesejahteraan Rakyat",Hotel Borobudur,Jakarta,Minggu (11/3/2012).

Menurut Hatta, dengan penyatuan zona waktu menjadi GMT +8, maka akan sama dengan beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. "Kalau timezone kita katakan sama dengan negara-negara tetangga maka kita banyak sekali melakukan penghematan, trafic maupun dalam jam kerja, maupun didalam aktifitas ekonomi lainnya," tegas dia.

Hatta menuturkan, penyatuan waktu tersebut sangat penting adanya, dikarenakan ada sebuah studi yang menyatakan jika penyetuan waktu itu dilakukan, maka Indonesia bisa melakukan penghematan dalam jumlah yang besar.

Meski begitu, Hatta belum dapat mengungkapkan mekanisme pelaksanaanya maupun kapan zona satu waktu tersebut akan diimplementasikan. "Kapannya saya belum tahu, semua mendukung kok itu," pungkasnya.

Saat ini, Indonesia terbagi dalam tiga zona waktu. Selisih antara zona waktu yakni satu jam. Ini dinilai pemerintah tidak efektif, misalnya, dalam waktu dagang antara dunia usaha di zona WIT dan WIB.

Menurut KP3EI, jika jam transaksi perdagangan umum di Jakarta dimulai pukul 09.00 WIB dan berakhir pukul 17.00 WIB, maka waktu efektif berdagang antara dunia usaha di WIT dan WIB hanya empat jam.

KP3EI memparkan dengan satu waktu yang berpatokan pada GMT+8 (Wita) maka masyarakat yang berada di kawasan tengah dan timur Indonesia bisa mempunyai ruang transaksi yang lebih banyak untuk bertransaksi dengan masyarakat di kawasan barat Indonesia.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement