Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

DPR Sepakati Asumsi Makro Energi di APBN-P 2012

Gina Nur Maftuhah , Jurnalis-Selasa, 13 Maret 2012 |22:11 WIB
DPR Sepakati Asumsi Makro Energi di APBN-P 2012
Ilustrasi. Foto: Koran SI
A
A
A

JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akhirnya menyetujui ketujuh asumsi makro ekonomi di bidang energi yang diajukan pemerintah dalam RAPBN-P 2012.

Setelah masa lobi yang memakan waktu selama kurang lebih satu jam yang dilakukan pemerintah dengan Komisi VII DPR-RI yang dilakukan dalam Rapat Dengar Pendapat, maka ketujuh asumsi makro di bidang energi ini disetujui.

Ketujuh asumsi makro ini adalah harga minyak mentah Indonesia (ICP) sebesar USD105 per barel, lifting minyak bumi sebesar 930 ribu bph, alpha BBM Rp641,94 per liter, subsidi LGV Rp1.500 per liter, volume BBM plus BBN 40 juta kiloliter dan subsidi LPG 3 kg sebesar 3,61 juta metrik ton. DPR juga menyetujui subsidi bahan bakar nabati biodisel Rp3.000 per liter dan bioetanol Rp3.500 per liter.

"Alhamdulillah hari ini kita sepakati ketujuh poin asumsi makro di bidang energi," ungkap Ketua Sidang Tengku Riefky Harsa dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Pemerintah, di Gedung DPR-RI, Senayan, Jakarta, Selasa (13/3/2012) malam.

Meskipun ketujuh asumsi di bidang makro ini disetujui DPR, tetapi sejumlah fraksi memberikan catatan seperti PDI-P yang mencatat ICP USD110 per barel dan Fraksi Hanura USD107 per barel. Di bagian lifting minyak bumi, PDI-P juga memberikan catatan sebesar 910 ribu bph dan Gerindra 900 ribu bph.

Sedangkan mengenai kuota BBM subsidi, PDI-P menginginkan kuota BBM dan BBM sebesar 43,79 juta kiloliter (kl), sedangkan Gerindra mengusulkan kuota BBM dan BBN sebesar 44 juta kl.

Setelah ketujuh asumsi makro di bidang energi ini disetujui Komisi VII, maka pembahasan dilanjutkan ke Badan Anggaran.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement