Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hancurkan Uang, BI Butuh Dana Tak Sedikit

Widi Agustian , Jurnalis-Rabu, 14 Maret 2012 |13:40 WIB
 Hancurkan Uang, BI Butuh Dana Tak Sedikit
Ilustrasi. Foto: Okezone.
A
A
A

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) disebut mengeluarkan biaya yang sangat besar guna membiayai uang tunai (cash) yang ada. Selain itu, pembaharuan uang kertas juga memakan biaya yang tak sedikit.

"Biaya yang digunakan BI untuk meng-handle uang tunai sangat besar," kata GM Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) Steve Martha, di Jakarta, Rabu (14/3/2012).

Walau tidak mengatakan secara spesifik, dia menuturkan BI harus merogoh kocek yang lumayan jumlahnya untuk pencetakan uang, juga distribusi. "Tak cuma itu, penghancuran uang tunai juga ada biayanya," ungkapnya.

Tapi, dengan menggunakan alat bayar, termasuk kartu, maka biaya itu bisa terkurangi. Maka dari itu, BI tengah berusaha mewujudkan program masyarakat tanpa uang tunai (cashless society).

"Biaya cash handling itu untuk membandingkan jika uang cash itu juga ada biayanya. BI sendiri juga ingin mendorong cashless society, mendorong penggunaan nontunai," ungkap dia.

Guna mewujudkan hal itu, BI tidak memperkenankan tambahan biaya untuk transaksi dengan kartu kredit. Sayangnya untuk hal itu, dia tidak menyebutkan berapa ongkos yang dikeluarkan oleh BI. "Kalau untuk besarannya bisa ditanyakan ke BI," ungkap dia.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement