Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Anhui Cement Investasi USD1,15 Miliar

Sandra Karina , Jurnalis-Rabu, 14 Maret 2012 |20:40 WIB
Anhui Cement Investasi USD1,15 Miliar
Ilustrasi. Foto: Corbis
A
A
A

JAKARTA - Perusahaan semen negara asal Provinsi Anhui, China yakni Anhui Conch Cement Company Ltd menanamkan modal di Indonesia sebesar USD1,15 miliar. Jumlah itu mencakup pembangunan pabrik semen di Tanjung, Kalimantan Selatan senilai USD400 juta dan di Papua Barat senilai USD750 juta.

Gubernur Provinsi Anhui Huang Haisong mengatakan, komitmen investasi itu merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara Anhui Cement dan Menteri Perindustrian MS Hidayat di Jakarta pada tahun lalu.

"Tahun lalu kita tandatangani MoU dengan Menteri Perindustrian. Indonesia mempunyai resources yang sangat banyak. Potensinya untuk investasi sangat bagus. Kalau sukses, ke depan kita akan investasi lebih banyak di Indonesia. Hari ini bertemu Pak Menteri, kita lakukan diskusi. Kita akan investasi lebih banyak dan lebih intensif. Untuk awalnya, lebih banyak investasi manufacturing dan industri di Indonesia,” kata Huang usai bertemu dengan Menteri Perindustrian S Hidayat di Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di Jakarta, Rabu (14/3/2012).

MS Hidayat mengatakan, saat ini pembebasan tanah untuk investasi Anhui tengah diselesaikan. "Dia sudah dapat tanahnya, tinggal pembebasan lahan. Izin-izin sudah diurus," ucap Hidayat.

Sementara, Dirjen Basis Industri Manufaktur Kemenperin Panggah Susanto mengatakan, pabrik semen di Tanjung, Kalimantan Selatan berkapasitas 6.400 ton klinker per hari dilengkapi dengan pabrik penggilingan semen, pelabuhan, pembangkit listrik dengan daya 60 megawatt dan 1x12 megawatt serta fasilitas produksi dan pendukung lainnya.

"Total investasi direncanakan sebesar USD400 juta dengan investasi awal sebesar USD250 juta," kata Panggah.

Sedangkan pabrik semen di Papua Barat, lanjutnya, berkapasitas 10 ribu ton klinker per hari yang dilengkapi dengan pabrik penggilingan semen, pelabuhan, pembangkit listrik dengan daya 60 megawatt dan 1x18 megawatt serta fasilitas produksi.

Terkait pemberian fasilitas insentif, Hidayat menuturkan, investasi di luar Jawa seperti Papua kemungkinan besar bisa dapat. "Kalau di Papua mungkin bisa (dapat tax holiday)," ucapnya.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement