JAKARTA - PT PLN (Persero) berusaha mengurangi ketergantungan pada penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi pembangkit listriknya. Salah satu cara yang dilakukan adalah menggunakan air.
Dengan memanfaatakan air sebagai tenga primernya, PLN mampu mengurangi penggunaan BBM sebanyak 64 ribu liter per hari atau setara dengan 21 juta liter dalam setahun, sama dengan menghemat Rp200 miliar per tahun
"Sebenarnya, hanya dengan memanfaatkan potensi PLTMH yang ada di Mamuju, sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik di Mamuju dan kota-kota sekitarnya" kata Direktur Operasi PLN Indonesia Timur Vickner Sinaga melali keterangan tertulisnya, Minggu (22/04/12).
PLN saat ini tengah mengembangkan sumber energi Di Propinsi Sulawesi Barat, tepatnya di Kabupaten Mamuju, dengan mengembangkan empat unit Pusat Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) dengan total kapasitas 8,1 Mega Watt (MW), yakni PLTM Balla (2x350 kilowatt/kw) yang sudah beroperasi pada tahun 2011 lalu, disusul PLTM Kalukku (2x700 kw) yang resmi beroperasi pada pertengahan April ini.
Sistem kelistrikan di Mamuju, Sulawesi Barat sampai dengan Maret 2012 memiliki beban puncak sekitar 12 MW. Diperkirakan, hampir 67 persen kebutuhan listrik di Mamuju dapat dipasok dengan energi air yang jauh lebih murah dibanding menggunakan BBM.
Disusul PLTM Bone Hau (2 x 2.000 kw) yang akan beroperasi pada akhir bulan April ini dan PLTM Budong-budong (2 x 1000 kW) pada Agustus 2012 mendatang. PLN menargetkan di tahun 2014 nanti, sistem kelistrikan Mamuju dan kota-kota di sekitarnya 100 persen listriknya bisa di pasok dari pembangkit listrik non BBM.
Oleh sebab itu, PLN akan terus mengembangkan pemanfaatan potensi air yang yang banyak tersedia di Ibukota propinsi Sulawesi Barat tersebut melalui pengembangan PLTM
(Widi Agustian)