Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Gaikindo Lebih Pusingkan Aturan Pembatasan DP

Iwan Supriyatna , Jurnalis-Kamis, 26 April 2012 |13:10 WIB
Gaikindo Lebih Pusingkan Aturan Pembatasan DP
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) lebih cemas terhadap rencana kenaikan aturan uang muka (DP) yang dikeluarkan oleh BI untuk kendaraan roda empat daripada rencana pembatasan penggunaan BBM bersubsidi untuk mobil di atas 1500 cc.

"Gaikindo sudah berbicara kepada saya terkait aturan DP yang 30 persen. Itu yang bisa mengurangi penjualan," ungkap Menperin MS Hidayat usai pembukaan Musrenbangnas di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (26/4/2012).

Terkait rencana pembatasan BBM untuk mobil di atas 1.500 cc dan program koversi BBM ke BBG, MS Hidayat telah bertemu dengan pihak Gaikindo untuk mempersiapkan alat converter kit pada mobil-mobil keluaran terbaru.

"Saya sudah bicara dengan Gaikindo, sudah dicapai kesepakatan untuk dicapai produksi mobil-mobil, dia maunya dua tahun untuk persiapan, tapi saya minta agar bisa tahun depan," terangnya.

Rencana kenaikan uang muka (down payment/DP) kendaraan diharapkan tidak akan memengaruhi rencana investasi di sektor automotif di Indonesia, baik yang baru maupun eksisting.

“DP terkait ekspansi kredit yang relatif agresif. Ada pola pikir kenaikan kredit 20-25 persen agak agresif. Ini dimonitor trus dan dilakukan pengetatan melalui jumlah DP untuk konsumsi. Itu wajar dan semestinya tidak pengaruhi thesis investasi yang sudah dan baru. Investasi semangatnya menopang perekonomian kita menjadi sehat,” kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan.

Menurutnya, melalui kebijakan tersebut, Bank Indonesia (BI) bertujuan untuk menyehatkan perekonomian Indonesia agar lebih sehat di masa mendatang. “Tidak perlu bertabrakan dengan konsumsi yang sustainable dan investasi,” ucapnya.

Gita menjelaskan, investasi di sektor automotif terus mengalami peningkatan dalam waktu beberapa tahun terakhir. “Investasi automotif 1-2 tahun ini sudah menyampaikan investasinya. Investasi di sektor automotif bukan hanya pembangnan pabrik tapi perangkat sekitarnya seperti sparepart dan ban. Ban kita antisipasi supaya menopang penjualan automotif yang bakal melebihi angka 1,3 juta unit. Apalagi kalau ada infrastrukturnya, bisa lebih,” paparnya.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement