JAKARTA - Badan Pengawas Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) merencanakan membuat alat khusus untuk mengukur ketepatan volume BBM. Alat ini akan menjadi pelengkap penggunaan stiker yang akan digunakan saat masa pembatasan BBM subsidi.
"Kita ingin ketepatan volume terlebih dahulu, karenanya bakal ada alat IT untuk mengukur itu," jelas Wakil Komite BPH Migas Fahmi Harsandono ditemui di peresmian SPBU khusus Pertamax milik Pertamina di Pondok Indah, Jakarta, Jumat (27/4/2012).
Fahmi mengaku, pembuatan alat untuk mengendalikan ini masuk dalam anggaran pemerintah yang disediakan khusus bagi program pengendalian BBM subsidi sebesar Rp400 miliar.
Sebelumnya, pemerintah menyebut, kuota BBM bersubsidi sebesar 40 juta kiloliter (kl) akan habis Oktober 2012 mendatang, karena inilah pemerintah melakukan pengendalian yang sedianya dilakukan Mei mendatang tetapi sampai saat ini belum ada kejelasan.
Program pengendalian BBM yang direncanakan pemerintah direncanakan akan dilakukan bagi kendaraan pelat merah terlebih dahulu kemudian dalam waktu 60-120 hari kemudian berlaku untuk mobil pelat hitam di Jabodetabek, Jawa, dan Bali.
(Widi Agustian)