JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan ini memang terpantau fluktuatif, malah cenderung bergerak melemah. Meski demikian, pelemahan IHSG dinilai masih wajar.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Eddy Sugito menilai, penurunan IHSG masih normal. Ini lantaran bursa saham Indonesia tidak berdiri sendiri, melainkan terpengaruh oleh pergerakan saham di pasar regional.
"Saya kira pasar tidak berdiri sendiri, ini karena terkait dengan pasar lain, tapi masih in line kok," kata dia saat ditemui di BEI, Jakarta, Selasa (15/5/2012).
Menurutnya, laju IHSG memang terimbas dari kondisi yang ada di Eropa, seperti politik di Yunani serta belum lagi persoalan pemilu di Prancis yang dimenangkan oleh partai sosialis yang dimenangkan oleh Francois Hollande. "Ini menunjukkan bagaimana kondisinya, ketidaksukaan atas pengetatan budjet dan sebagainya," akunya.
Di samping itu, ditambahkannya, kondisi pelemahan tersebut masih wajar lantaran transaksi yang tercatat setiap harinya masih berada di level Rp4 triliun. "Bukan karena pasar kering, kita cukup percaya diri, kita punya kekuatan fundamental, kita ikuti pasar dunia," tukas dia.
Sekadar informasi, Setelah sempat terkoreksi cukup dalam, IHSG berhasil melaju, sehingga ditutup hanya turun 7,42 poin atau 0,18 persen ke 4.045,64 dibandingkan pembukaan dan perdagangan sesi pertama IHSG yang terpuruk. IHSG bergerak dengan rentang 3.997,77-4.068,72.
(Martin Bagya Kertiyasa)