JAKARTA - Pemerintah menyebut semakin banyak Kontraktor Kontrak Kerjasama Migas (KKKS) yang tertarik untuk berinvestasi di sektor migas Indonesia. Dalam waktu dekat, kontraktor asal Inggris British Petroleum (BP) siap menambah investasi sebesar USD11 miliar.
"Besok, saya akan ketemu dengan CEO BP, dia siap menginvestasikan USD11 miliar," ungkap Menteri ESDM Jero Wacik di acara Pameran Indonesian Petroleum Association (IPA) ke-36 di JCC, Jakarta, Rabu (23/5/2012).
Jero menyebut, penandatanganannya dari nota kesepahaman antara pemerintah dan KKKS asal Inggris ini akan dilakukan besok, sehingga direncanakan akan efektif mulai 2013 mendatang. Salah satu pengalokasian dana investasi ini, disebut Jero, adalah untuk mengalokasikan gas bagi proses elektrifikasi PLN di kawasan Bintuni dan juga untuk FSRU di Jabar.
"Pembangunan train tiga di lapangan gas Tangguh, Papua, gasnya sebesar 230 juta kaki kubik per hari (mmscfd)," lanjut dia.
Di tempat yang sama, Deputi Perencanaan BP Migas Haposan Napitupulu menjelaskan investasi BP yang digunakan untuk pengembangan train tiga lapangan LNG Tangguh sebesar USD3,8 miliar dan sisanya untuk lain-lain.
Dirjen Migas Evita Legowo menambahkan gas dari lapangan gas Tangguh dapat berupa gas alam untuk pembangkit listrik di Bintuni dan sebagian lagi gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) untuk FSRU Jawa Barat ataupun Lampung.
"Kerjasamanya langsung dengan PLN dan akan tiba di masyarakat dalam bentuk listrik," jelas Evita.
(Widi Agustian)