Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kimia Farma Cari Pinjaman Rp400 M

Yuni Astutik , Jurnalis-Kamis, 24 Mei 2012 |18:47 WIB
Kimia Farma Cari Pinjaman Rp400 M
Ilustrasi. Foto: Okezone
A
A
A

JAKARTA - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mengaku saat ini tengah mencari pinjaman Rp400 miliar.

"Maksimum sekira segitu. Tapi akan kita lihat juga setelah right issue, berapa kebutuhan dananya," kata Direktur Utama KAEF Rusdi Rosman saat ditemui seusai RUPST, di Hotel Aryaduta Jakarta, Kamis (24/5/2012).

Menurutnya, banyak perbankan yang ingin memberikan pinjaman kepada perusahaan pelat merah itu. Namun, dia memastikan akan mengutamakan perbankan pemerintah. "Yang sudah menawarkan OCBC, BCA, Bank of Tokyo. Gampanglah kalau pinjaman," imbuhnya.

Di sisi lain, mengenai rencana perseroan untuk right issue, dia menyatakan akan melepas 20 persen saham.

"20 persen ada share swap yang ada di Kimia Farma dan Indofarma, karena sama-sama government share. Jadi nanti tinggal di swap. Indofarma mungkin jadi anak usaha kita," katanya.

Terkait dengan rencana akuisisi Indofarma dia belum bisa memastikan jumlahnya, karena melihat harga di pasar nanti. "Belum bisa saat ini, sedang disusun untuk dipertajam PP nya," tandasnya.

Sebelumnya, mantan Direktur KAEF Sjamsul Arifin menyatakan, perusahaan berencana melakukan ekspansi produksi. Emiten pelat merah ini menganggarkan dana investasi sebesar Rp1,2 triliun untuk kebutuhan ekspansi di 2012 dan 2013 mendatang.

"Dananya memang akan diperoleh tahun ini, tapi kebutuhan itu untuk ekspansi selama dua tahun," katanya.

Kebutuhan dana ekspansi akan ditutupi dari dua sumber. Pertama, KAEF akan menutupi sekira Rp700 miliar dari penerbitan saham baru atau right issue.

Pada 31 Januari 2012, Menteri Kordinator Bidang Perekonomian selaku Komite Privatisasi Perusahaan Perseroan memang sudah menyetujui right issue maksimum 20 persen dari modal disetor dan ditempatkan KAEF. Selain right issue, perusahaan juga berencana mengakuisisi Indofarma hanya pada bidang Industrinya. Jadi tidak otomatis Kimia Farma mutlak menguasai Indofarma.

"Penggabungan tergantung dengan market size-nya, Kimia Farma memiliki market size Rp3,4 triliun. Sedangkan untuk Indofarma hanya Rp600 miliar. Masih belum bisa untuk mengeluarkan saham baru sekarang," katanya.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement