JAKARTA - Menteri-menteri perdagangan yang tergabung dalam Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) sepakat meningkatkan kualitas perdagangan. Menteri-menteri negara APEC yakin jika perdagangan merupakan sumber pertumbuhan ekonomi utama.
Demikian diungkapkan Wakil Menteri Perdagangan Bayu Khrisna Mukti saat konferensi pers terkait Krisis Ekonomi Global yang Semakin Nyata, Berdampak Terhadap Kinerja Ekspor Indonesia, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (7/6/2012).
Menurut Bayu, hal ini merupakan keputusan yang diambil saat pertemuan menteri-menteri APEC di Khazan, Rusia. Selain dari perdagangan, investasi juga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi lainnya. "Sehingga mendorong adanya perdagangan yang sehat antarnegara, dan ini adalah misi dari APEC," jelas Bayu.
Bayu menegaskan, negara-negara anggota APEC berharap adanya multilateralism sebagai platform. Harapannya, dengan adanya kerjasama tersebut, maka pertumbuhan perekonomian dari sektor perdagangan bisa ditingkatkan.
Selain itu, APEC juga membahas adanya regionalisme, yakni kesepakatan secara transparan. Artinya, membuka kesempatan bagi negara-negara APEC untuk terus berupaya meningkatkan perekonomiannya secara transparan.
"Dengan terus memperomosikaian new generation new investment, maka dapat mendorong peranan UKM menjadi lebih besar. Sehingga, membawa bentuk kerjasama yang sesuai dengan kondisi masyarakat dunia," jelas dia.
Bayu menjelaskan, untuk mendorong tumbuhnya inovasi, teknologi menjadi faktor pendukung yang utama. Selain itu, adanya edukasi dapat dilakukan sebagai promosi menjelang konferensi APEC.
Dengan adanya kebijakan tersebut, diharapkan Indonesia mampu mengatasi kondisi perekonomian global yang saat ini melambat. "Ya setidaknya jangan defisit lah kalau bisa. Paling tidak ada growth, meskipun kecil," pungkas Bayu.
(Martin Bagya Kertiyasa)