JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengajukan exercise subsidi listrik 2013. Range tersebut, berada pada kisaran Rp77,83-Rp100,32 trilun, kepada Komisi VII, DPR RI.
Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, jika Tarif Tenaga Listrik (TTL) tidak naik di 2013, maka subsidi akan mencapai Rp100,32 triliun. Tapi, skenario akan berbeda jika tarif listrik mengalami kenaikan.
"Tapi kalau naik di awal Januari 10 persen, maka subsidi akan Rp77,83 Trilun. Makanya kita range demikian," kata Jero dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI, di Gedung Nusantara I, DPR-RI, Jakarta, Selasa (12/6/2012).
Dalam perhitungannya, angka subsidi sebesar Rp77,83 triliun dengan estimasi Indonesian Crude Price (ICP) di kisaran USD100 per barel. "Dengan pertumbuhan listrik sembilan persen dan asumsi TTL naik 10 persen per 1 Januari 2013." Tambah Jero.
Sementara, angka Rp100,32 triliun dihitung berdasarkan kemungkinan ICP USD120 per barel dengan pertumbuhan listrik delapan persen dan tanpa kenaikan TTL. Dia menambahkan, peningkatan subsidi listrik tersebut disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang juga meningkat.
Menurut Jero, bertambahnya masyarakat kelas menengah akan menyebabkan meningkatkan penggunaan listrik. "Pertumbuhan ekonomi terjadi di kelompok menengah. Sampai dengan April 2012 itu sudah mencapai 53 persen. sehingga tingkat konsumen nya menjadi lebih tinggi, dan salah satu yang dikonsumsi adalah listrik," tutup Jero.
(Martin Bagya Kertiyasa)