JAKARTA - Pergerakan rupiah diprediksi tidak akan bergerak signifikan usai melemah pada penutupan kemarin melemah ke level Rp9.455 per USD. Walau demikian, rupiah ditaksir masih akan stabil di bawah Rp9.500.
"Besok kisaran rupiah masih sempit, bergerak sideways Rp9.400-9.470 per USD," kata analis valuta asing, David Summual, kepada Okezone di Jakarta, Kamis (14/6/2012).
Meskpiun bergerak sempit, namun menurut David pergerakan tersebut dinilai positif lantaran adanya lelang term deposit valas yang terjadi kemarin. Dalam lelang tersebut, menurutnya permintaan lebih tinggi sehingga membantu likuiditas valas dalam negeri.
"Rupiah cukup stabil pergerakannya di bawah Rp9.500 per USD. Volatilitas rupiah dari standar deviasi cenderung stabil. Diharapkan instrumen ini (term deposit valas) bisa membantu lancarnya aliran likuiditas dalam negeri," katanya lagi.
Adapun pelemahan rupiah yang terjadi saat ini, meskipun sudah berlakunya term deposit valas, lebih dikarenakan banyaknya investor yang meyimpan dolar dalam jumah banyak, namun disatu sisi tidak banyak yang melepas kepemilikan rupiahnya di pasaran. "Tapi dengan adanya term ini, bisa membantu," imbuhnya.
Meskipun pergerakan rupiah cenderung melihat faktor eksternal, dengan adanya term ini membantu sentimen yang beredar di pasar valas. "Membantu sentimen lebih positif. Kalaupun tidak diintervensi oleh BI, paling tidak ada aliran dana karena ada instrumen ini. Sebab perbankan biasanya menyimpan valas di overseas kini bisa di dalam negeri," tandasnya.
(Widi Agustian)