JAKARTA - Pemerintah Irak mengajak PT Pertamina (Persero) menggarap lapangan-lapangan migas yang ada di Irak. Saat ini, negara tersebut memiliki cadangan minyak sebesar 143 miliar barel dan cadangan gas mencapai 3,5 triliun meter kubik (tcm).
"Irak mempunyai lapangan super besar sejak 1920, dengan cadangan minyak 143 miliar barel, dan gas 3,5 tcm. Irak saat ini butuh investasi masif untuk mengembangkannya," kata Deputy Prime Minister for Energy of The Republic of Iraq, Hussain Al-Shahristani, dalam Public Lecture Iraq's Contribution To The World Facing The Global Energy Challanges And Crisis di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (26/6/2012).
Irak yang mempunyai sembilan lapangan super besar, dengan cadangan lima miliar barel, dan 23 lapangan besar yang mempunyai cadangan hingga satu miliar barel. Oleh karena itu, pemerintah Irak menargetkan dalam 20 tahun mendatang produksinya mencapai enam juta barel per hari. "Sekarang produksinya hanya tiga juta barel per hari karena kondisi sedang jelek," jelas Hussain.
Hussain menambahkan, saat ini telah ada pembicaraan dengan pihak Pertamina turut serta dalam pelelangan blok-blok migas yang ada di sana. Pasalnya, Irak butuh mitra untuk mengembangkan blok migas yang besar di Irak.
"Perusahaan akan mempertimbangkan permintaan Pertamina dalam mengelola blok yang sudah berproduksi. Kalau kriteria mereka bagus, mereka akan diikutkan dalam lelang lapangan super besar, tetapi kalau yang produksi kecil, akan diikutkan dalam lelang lapangan besar," tutup Hussain.
(Martin Bagya Kertiyasa)