BEI Korbankan Pendapatan Demi Kemajuan AB
JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga Mei 2012 mencatat laba bersih sebesar Rp128,63 miliar (unaudited). Perolehan tersebut didorong oleh pendapatan yang didapat perseroan hingga Mei mencapai Rp278,73 miliar.
"Laba bukan fokus utama kita, meski hal ini penting untuk perkembangan kita," kata Direktur Utama BEI, Ito Warsito, seperti dilansir dari data yang dipublikasikan perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di Jakarta, Rabu (27/6/2012).
Selain pendapatan, hingga Mei, total beban usaha BEI mencapai Rp168,99 miliar, laba usaha Rp109,74 miliar, dan laba sebelum pajak Rp162,84 miliar.
Adapun beban usaha BEI tercatat terus meningkat. Pada 2011 tercatat Rp445,2 miliar. Jumlah tersebut meningkat dibanding 2010 yang sebesar Rp371,3 miliar.
"Dari sisi beban, beban biaya BEI setiap tahun meningkat, dan pendapatan meningkat tidak terlalu tinggi, karena banyak sekali pendapatan yang kita peroleh dari Anggota Bursa (AB) yang kemudian dibebaskan supaya AB bisa lebih maju dan mempunyai dana yang cukup sehingga tidak perlu bayar, itu salah satu cara BEI mengembangkan AB, walau mengorbankan potensi usaha yang diperoleh," jelasnya.
Ito menjelaskan, meningkatnya beban usaha lantaran banyak beban yang ditanggung untuk pengembangan pasar modal maupun AB. Pada 2011 lalu total biaya dukungan pada AB jumlahnya mencapai Rp58 miliar. "Untuk pasar modal secara umum biaya pengembangan yang dialokasikan lebih dari Rp83 miliar, yang digunakan mulai dari sosialisasi dan pengembangan infrasturktur," tandasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)
