JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat menjelaskan, kenaikan harga gas sebesar 50 persen memang bukan keputusan yang ideal. Pasalnya, pelaku industri menginginkan kenaikan maksimal 15 persen.
"Ini bukan keputusan yang ideal buat semuanya. Tapi ini win win solution. Yang kita pentingkan keberlangsungan suplai, itu yang penting," kata Hidayat, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/6/2012).
Tapi, dia menegaskan, sudah meminta kepada PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) untuk menjamin pasokan suplai gas ke industri. "Saya mau minta persyaratannya, dengan kenaikan ini, hulu akan memberikan jaminan kepada PGN suplainya akan stabil sesuai kebutuhan," jelas dia.
Hidayat pun akan segera menemui pelaku usaha. "Saya mengimbau teman indusrri untuk bisa menerima ini. Karena saya pun sepeeti mereka sudah menghitungnya. Kedua, harga ini bisa dilakukan dan mereka akan memulai 1 September 2012 sesuai rencana mereka. Penahapan ini hasil pembicaran dengan saya. Paling penting adalah jumlah pasokan yang dibutuhkan itu tidak dikurangi seperti sebelumnya," jelas dia.
Ketika ditanyakan apakah harga tersebut adalah harga ideal, dia mengatakan itu adalah harga terbaik.
"Sekarang kalau me-refer kepada ekspor yang dilakukan adalah USD16. Itu adalah market price internasional. Kenaikan 55 persen itu USD10,6. Jadi kalau 50 persen sekira USD10 ke bawah," jelas dia.
(Widi Agustian)