JAKARTA - PT PLN (Persero) menargetkan pengunaan energi fuel mix untuk BBM menurun sampai satu persen pada 2015. Hal tersebut dilakukan karena ada larangan untuk membangun pembangkit listrik yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Ini memang tugas berat bagi kami. Namun pada 2014 sampai 2015 target kami konsumsi BBM di pembangkit milik PLN hanya sebesar satu saja," kata Kepala Divisi BBM dan Gas PLN, Suryadi Mardjoeki, kepada wartawan di Kantor PLN Pusat Jakarta, Selasa (3/7/2012).
Suryadi menambahkan, PLN telah berupaya menggunakan batu bara dan gas untuk bahan bakar pembangkit yang dibangun PLN.
"Prioritas kami untuk pengganti BBM adalah gas karena dengan CNG atau LNG, gas bisa disimpan seperti layaknya BBM, sehingga bisa digunakan saat beban puncak," tambah Suryadi.
Saat ini PLN telah fokus pada proyek pembangunan penyimpanan CNG di Jaka Baring, Palembang sebesar 94,5 mmscfd yang akan digunakan untuk pembangkit berkapasitas 50 megawatt (mw).
"Ada pula FSRU di teluk Jakarta yang akan memasok gas ke pembangkit di Jakarta seperti Priok, Muara Karang dan Muara Tawar. Namun, memang diakui harga CNG tiga kali lebih mahal dibandingkan dengan gas bumi, tapi lebih murah dibandingkan dengan BBM selain itu kelebihan lainnya CNG bisa disimpan seperti layaknya BBM," tambah Suryadi.
Suryadi menjelaskan, dari data konsumsi bahan bakar PLN hingga akhir Mei 2012 mencapai 3,59 juta kl, dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 4,57 juta kl.
"Artinya ada penurunan sekira 975 ribu kl, bila harga rata-rata BBM sampai dengan Mei 2012 Rp8.110 maka PLN telah menghemat Rp8 triliun," tutup Suryadi. (gna)
(Rani Hardjanti)