Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pergerakan IHSG Dibayangi Koreksi Pullback

Yuni Astutik , Jurnalis-Jum'at, 06 Juli 2012 |08:31 WIB
Pergerakan IHSG Dibayangi Koreksi <i>Pullback</i>
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
A
A
A

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan pelemahan. Pergerakan IHSG pada akhir pekan ini, diperkirakan akan berada pada support 4.015-4.035 dan resistance 4.084-4.103.

"IHSG hampir membentuk pola hanging man dimana sebelumnya membentuk pola shooting star. Posisi candle masih melewati upper bollinger bands," kata analis Indosurya Asset Management, Reza Priambada di Jakarta, Jumat (6/7/2012).

Reza menyebut, dari pola candle yang terbentuk, IHSG masih berpeluang melanjutkan pelemahannya. Pelaku pasar pun masih akan memanfaatkan kondisi ini untuk melepas saham-saham yang telah memberikan cukup capital gain sesuai targetnya.

"Akan tetapi, pelemahan yang ada dimungkinkan akan terbatas bila kondisi pasar saham AS dan Eropa bisa menunjukkan sedikit penguatannya yang didukung dengan data-data yang ada," ujarnya.

Analis Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, menambahkan investor masih menunggu hasil dari hasil pertemuan ECB. Meski kemarin melemah, dia menilai penurunan yang terjadi merupakan koreksi sehat (pullback) dan wajar terjadi mengingat IHSG telah mengalami rally beberapa hari berturut-turut.

"Kami melihat IHSG juga masih berada dalam bullish trend jangka pendek. Kami proyeksikan IHSG akan bergerak pada kisaran support-resistance 4.048-4.090," katanya.

Purwoko mengungkapkan, IHSG mengalami profit taking setelah selama empat hari berturut-turut sebelumnya menguat signifikan. Penurunan indeks juga dipengaruhi oleh melemahnya bursa regional menyusul data services industries Jerman bulan Juni yang tanpa diduga mengalami kontraksi.

Selain itu data produksi jasa dan manufaktur kawasan Eropa turun untuk kelima kalinya pada bulan Juni. Investor juga sedang menunggu data pengangguran dan tenaga kerja pada Jumat ini. Jika datanya kembali buruk maka akan memberikan tekanan tambahan untuk The Fed melakukan stimulus. "The Fed dijadwalkan akan melakukan meeting paling cepat pada 30-31 Juli mendatang," imbuhnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement