JAKARTA - PT Freeport Indonesia membantah ada kandungan uranium dalam kandungan konsentrat yang dikelolanya. Perusahaan ini menyebut instansi penelitian dari lembaga pemerintah tidak menemukan kandungan tersebut.
"Freeport Indonesia hanya memproduksi konsentrat yang terdiri dari tembaga, perak dan emas," kata General Superintendent Corporate Comunication Freeport Indonesia Ramdhani Sirait di Hotel Inter Continental, Jakarta, Kamis (12/7/2012).
Ramdhani menambahkan, berbagai lembaga penelitian seperti Batan juga telah mengambil sampel dari batuan mineral yang menjadi cadangan Freeport dan tidak ditemukan uranium. Sedangkan untuk kandungan platinum, hanya ditemukan 0,003 persen dan tidak mencapai titik keekonomian.
"Sejauh investigasi tidak mengandung uranium dalam kadar ekonomis, menurut Bapetan dan Batan melakukan uji dan mealkukan sampel itu hanya background," tambah Ramdhani.
Ramdhani menambahkan, Freeport hanya memproduksi emas, tembaga dan perak. Jika uranium juga ada maka akan ketahuan pihak keamanan di pelabuhan.
"Produk Freeport adalah konsentrat (pasir), jadi pasir itulah yang mengadung emas, tembaga dan perak. Kalau mengandung uranium maka akan ketahuan di pelabuhan ada Bea Cukai dan Sucofindo," tutup Ramdhani.
(Widi Agustian)