DENPASAR - Meski terlambat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mulai memberlakukan bahan bakar minyak(BBM) nonsubsidi bagi kendaraan pelat merah mulai hari ini. Namun dari sekira 10 ribu kendaraan dinas, baru terpasang empat ribu stiker sehingga masih kekurangan enam ribu stiker BBM nonsubsidi.
Saat memimpin langsung pemasangan stiker ke mobil dinas, Asisten II Sekretariat Pemprov Bali Ketut Wija mengatakan, pemberlakuan dan pemasangan stiker BBM nonsubsidi tersebut sudah terlambat beberapa hari.
"Sesuai aturan, mestinya pemberlakuan dan pemasangan stiker BBM nonsubsidi mulai 1 Agustus 2012. Namun akibat keterlambatan stiker dari percetakan maka Bali telat hampir tiga hari," ujarnya di Halaman Kantor Gubernur Bali, Jumat (3/8/2012).
Sekalipun pemasangan stiker terlambat, beberapa SPBU tidak mau melayani pembelian BBM bersubsidi bila melihat mobil berpelat merah milik pemerintah atau BUMN. Saat ini, Bali masih kekurangan sekira 6.000 stiker BBM nonsubsidi karena baru ada 4.000 stiker yang ditempel ke mobil dinas.
"Jumlah kendaraan dinas di seluruh Bali hampir 10 ribu unit baik mobil maupun sepeda motor," sebutnya.
Keterlambatan itu dikarenakan percetakan yang memproduksi secara nasional itu, hanya mengeluarkan untuk stiker mobil yang lebih banyak menggunakan BBM. Untuk Bali hanya dikirimi 4 ribu stiker mobil, sedangkan untuk sepeda motor dikirim paling lambat Senin 6 Agustus mendatang.
Acara pemasangan stiker BBM nonsubsidi disaksikan Karo Humas Pemprov Bali I Ketut Teneng, Kepala Dinas Perhubungan Pemprov Bali Dewa Punia Asa, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Ditjen Migas Umi Asngadah, serta Sales Manajer Area PT Pertamina Bali Nusa Tenggara Iin Febrian.
(Widi Agustian)