Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Smelter Bisa Dibangun Secara Konsorsium

Sandra Karina , Jurnalis-Senin, 06 Agustus 2012 |17:28 WIB
<i>Smelter</i> Bisa Dibangun Secara Konsorsium
A
A
A

JAKARTA - Pelaku usaha nasional mendukung pembangunan pabrik pengolahan (smelter) dilakukan dengan pola konsorsium.

Ketua IV Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) bidang Energi dan Pertambangan M Reza Rajasa mengatakan, pembangunan smelter membutuhkan modal investasi yang sangat besar. Pembangunan smelter, kata dia, bisa dibilang merupakan program awal investasi. Selanjutnya, harus ada industri turunannya.

"Smelter itu adalah padat modal. Kalau investasinya USD200 juta, para perusahaan tambang kecil tidak bisa membangun itu, maka bisa dilakukan secara konsorsium," kata Reza yang juga Komite Tetap Pertambangan Batubara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Jakarta, Senin (6/8/2012).

Dia mencontohkan, pola konsorsium tersebut sama dengan pembangunan pabrik kelapa sawit, yakni hanya bagi perusahaan yang mempunyai lahan seluar 8.000 hektare (ha). Untuk itu, untuk perusahaan yang mempunyai lahan di bawah luas itu bisa membangun pabrik melalui bergabung dengan perusahaan lainnya.

Reza menjelaskan, pembangunan smelter di dalam negeri harus terus didorong, karena bisa memberikan banyak peluang. Menurutnya, minat investasi pembangunan smelter akan terus meningkat kedepan. Untuk itu, kata dia, pemerintah harus bisa memberikan daya dan upayanya.
Dia menjelaskan, setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan untuk mendorong investasi pembangunan smelter.

Pertama, pemberian insentif, mengingat investasinya tidak murah. Kedua, membutuhkan teknologi, sehingga investor asing bisa menggandeng perusahaan lokal.

"Investor juga membutuhkan akses pendanaan. Untuk investasi di atas USD200 juta butuh kredibilitas. Untuk itu, perbankan harus bisa mempermudah akses pendanaan. Banyak perusahaan tambang kecil yang ingin membangun smelter. Sehingga, bisnis smelter ini merupakan opportunity bukan threat," paparnya.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement