Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Triwulan II-2012, PDRB Aceh Capai Rp23,58 T

Salman Mardira , Jurnalis-Senin, 06 Agustus 2012 |18:44 WIB
Triwulan II-2012, PDRB Aceh Capai Rp23,58 T
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
A
A
A

BANDA ACEH - Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh menyatakan, nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) selama triwulan II-2012 naik, baik dari sektor minyak dan gas bumi (migas) atau tanpa migas meningkat.

Dihitung atas dasar harga berlaku dengan migas, nilai PDRB Aceh mencapai Rp23,58 triliun. Naik dari triwulan I-2012 yang hanya Rp22,85 triliun. Begitu juga nilai tanpa migas juga meningkat dari Rp19,17 triliyun menjadi Rp19,85 triliun.

"Tinjauan atas dasar harga konstan 2000, PDRB triwulan II ini dengan migas juga tercatat Rp9,09 triliun, meningkat daripada triwulan I-2012 dan triwulan II-2011 masing-masing bernilai sebesar Rp8,94 triliun dan Rp8,11 triliun," kata Plh Kepala BPS Aceh Azhar M Yatim, pada wartawan di Banda Aceh, Senin (6/8/2012).

Jika tanpa migas PDRB atas dasar harga konstan juga menunjukkan kenaikan dari Rp7,66 triliun menjadi Rp8,11 triliun. Menurut Azhar struktur perekonomian Aceh pada triwulan II masih menunjukkan besarnya kontribusi migas, yaitu pada subsektor pertambangan migas dan industri pengolahan gas bumi. "Kontribusi kedua subsektor terhadap PDRB Aceh pada triwulan II-2012 secara agregat mencapai 15,83 persen," ujarnya.

Struktur PDRB Aceh dengan migas dan tanpa migas menunjukkan pertanian dan sektor pedagangan, hotel, restoran merupakan sektor penyumbang terbesar bagi perekonomian selama April-Juni 2012.

Pada struktur PDRB dengan migas kedua sektor berkontribus masing-masing sebesar 28,34 dan 16,96 persen, sementara tanpa migas keduanya menyumbang masing-masing 33,67 dan 19,82 persen.

Kenaikan PDRB ini juga berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan II yang mencapai 1,73 persen dengan migas dan 2,05 persen tanpa migas.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement