Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

RI Masih Bersandar Pada Pasar Minyak Luar Negeri

Rizkie Fauzian , Jurnalis-Selasa, 07 Agustus 2012 |21:22 WIB
RI Masih Bersandar Pada Pasar Minyak Luar Negeri
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
A
A
A

JAKARTA - Hingga saat ini Indonesia dinilai masih bersandar pada pasar minyak luar negeri. Oleh karenanya, perlu menjaga keamanan suplai BBM di dalam negeri.

Adapun untuk membangun kilang minyak merupakan salah satu cara dalam menambah jumlah BBM di Tanah Air. Namun, dalam pembuatannya memerlukan investasi besar.

"Marginnya tidak besar tapi bagamanapun kita harus memilki kilang tambahan," ungkap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, Selasa (7/8/2012).

Presiden menambahkan, kemajuan tersebut ditandai dengan adanya kerjasama dengan Kuwait, Saudi Arabia, dan pihak lainnya ditambah dengan proyek 10 ribu megawatt. Dengan proyek tersebut diharapkan supply BBM di Indonesia aman.

"Hingga 2012 ini baru akan tercapai 6.338 megawat atau 64 persen. Sedangkan sisanya akan diselesaikan pada 2013 dan 2014," tandasnya.

Presiden juga menegaskan, dirinya meminta kepada pihak terkait untuk tidak lambat lagi pada saat tender kerjasama dalam menentukan investor.

"Investor yang menjanjikan banyak hal ternyata tidak bisa menepati waktu. Kita harus berhati-hati tetapi cepat dalam pengambilan keputusan," tandasnya.

Dirinya pun mengimbau bila Indonesia tidak harus menunggu selesainya proyek 10 ribu megawat tersebut. Karena, setelah itu Indonesia segera menyusul untuk proyek 10 ribu megawat berikutnya lagi.

"Ini akan lebih banyak menggunakan energi baru terbarukan. Contoh di Sumatera kita berharap ada 3.693 megawatt, Jawa Bali sebesar 4.497 megawatt. Demikian juga Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua," pungkasnya.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement