KARAWANG - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyatakan kuota premium sampai akhir Juli 2012 mencapai 59 persen. Ini berarti, masih ada sisa premium sebanyak 41 persen.
"Kuota premium sisa 41 persen. Jadi sampai Juli sudah 59 persen. Kerosene masih, solar juga relatif tidak terlalu jauh," kata Kepala BPH Migas Andy Nursaman Someng, di sela kunjungan ke SPBU 3441329, Karawang, Selasa (14/8/2012).
Menurutnya, jika tidak ada realisasi pengendalian BBM subsidi, maka stok premium akan habis pada November mendatang.
"Pengendalian dalam artian langsung buat aturan, misalnya di perkenbunan," imbuhnya.
Untuk itu, dia menjelaskan jika pihaknya akan mengusulkan tambahan pasokan BBM subsidi menjadi sekira 41-42 juta kiloliter (kl) dari awalnya 40 juta kl.
"Itu kan untuk memenuhi ketersediaan, yang penting konsumsinya 40 juta kl. Perkiraan usulannya sekira 42-44 juta kl, itu tergantung DPR juga," tukasnya.