Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rupiah Berpotensi Menguat ke Rp9.470-Rp9.490/USD

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Kamis, 16 Agustus 2012 |07:51 WIB
Rupiah Berpotensi Menguat ke Rp9.470-Rp9.490/USD
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat ke Rp9.488 per USD, menurut kurs tengah Bloomberg. Rupiah diprediksi melanjutkan penguatan pada peradagangan hari ini.

Analis Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, mengatakan rupiah berpotensi menguat ke Rp9.470-Rp9.490 per USD dengan dorongan dari bursa global yang ditutup menguat semalam.

"Data penjualan ritel AS kembali naik. Untuk IDR, kami perkirakan ada kecenderungan menguat di kisaran antara Rp9.470-Rp9.490 per USD," ungkap dia dalam riset di Jakarta, Kamis (16/8/2012).

Menurut dia beberapa sentimen yang mempengaruhi, antara lain penjualan ritel AS yang naik. Penjualan ritel AS pada bulan Juli naik 0,8 persen secara mom di atas ekspektasi 0,3 persen mom, setelah empat bulan semapt melemah.

"Ekonomi AS pada kuartal II-2012 masih tumbuh positif 1,5 persen yoy, sedangkan ekonomi Uni Eropa turun (negatif) 0,2 persen qtq. Investor merespon positif naiknya penjualan ritel AS," jelas dia.

Di sisi lain, kenaikan suku bunga FasBI mengkoreksi harga obligasi. Harga obligasi di berbagai tenor turun seiring dengan naiknya imbal hasil, yang terkerek naik seiring dengan naiknya suku bunga FasBI. BI menaikkan suku bunga FasBI (fasilitas diskonto) sebagai insentif untuk menarik likuiditas rupiah ke dalam otoritas moneter.

"Kenaikan ini diharapkan dapat mencapai dua tujuan sekaligus yaitu menstabilkan nilai tukar rupiah dan melakukan pendalaman pasar. Jika harga obligasi relatif murah, akan memikat dana asing masuk ke pasar SUN," katanya.

Menurutnya, dana asing ini sangat dibutuhkan ditengah defisit neraca transaksi berjalan yang tampaknya lebih sulit dikontrol. "Diharapkan surplus di neraca modal dan finansial akan mengkompensasi defisit di transaksi berjalan sehingga keseluruhan neraca pembayaran masih akan surplus di akhir tahun. Untuk tujuan tersebut, suku bunga FasBI masih akan naik diwaktu mendatang," tutup dia.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement