Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Middle Class RI Terus Tumbuh Pesat

Marieska Harya Virdhani , Jurnalis-Jum'at, 24 Agustus 2012 |18:34 WIB
 <i>Middle Class</i> RI Terus Tumbuh Pesat
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
A
A
A

DEPOK - Perkembangan kelas menengah Indonesia tumbuh pesat dalam satu dekade terakhir dan dipandang sebagai penopang kinerja ekonomi nasional. Hal itu dinilai mampu memperkokoh fundamental perekonomian nasional.     

Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Rizal Edi Halim, menilai pertumbuhan kelas menengah akan berlanjut hingga periode bonus demografi di 2040 dimana struktur demografi Indonesia di dominasi oleh usia produktif sementara dependency ratio semakin menurun. Dia memprediksi menjelang 2045, Indonesia akan diproyeksikan akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia yang berperan besar dalam pertumbuhan global.

"Dalam laporan Asian Development Bank (ADB) The Rise of Asia’s Middle Class beberapa waktu lalu, menunjukkan indikasi kebangkitan ekonomi Asia dengan indikasi perkembangan jumlah kelas menengah termasuk di Indonesia," ungkap dia kepada wartawan di Depok, Jumat (24/08/12).

"Bahkan dalam laporan Bank Dunia Global Development Horizon 2011 – Multipolarity The New Global Economy, menempatkan Indonesia bersama sama dengan China, India, Korea Selatan, dan Brazil, sebagai episentrum pertumbuhan global dengan estimasi sebagian pertumbuhan global disumbangkan oleh keenam Negara tersebut pada 2025," jelas dia.

Riz menambahkan Bank Dunia, IMF dan beberapa lembaga lainnya memproyeksikan perlambatan ekonomi global tahun 2012 sebagai akibat tekanan krisis Eropa, Amerika, Jepang dan perlambatan ekonomi Negara-negara yang diharapkan sebagai penopang pertumbuhan global seperti Cina , Brazil dan India.

"Bank dunia memprediksi Ekonomi global tahun ini akan berkembang pada tingkat 2,5 persen, sedangkan pertumbuhan di negara berkembang akan melambat menjadi 5,4 persen," katanya.

Rizal menjelaskan ekonomi Eropa melambat atau minus 0,2 persen di kuartal II setelah sebelumnya di kuartal 1 mengalami stagnasi. Jerman yang selama ini dipandang sebagai motor ekonomi Eropa hanya mampu bertumbuh 0,3 persen.

"Prediksi berbagai kalangan dan ekonomi mengisyaratkan ketidakmampuan Jerman dalam beberapa waktu mendatang untuk membendung ancaman resesi di zona Eropa dan perlambatan ekonomi global, dari 17 negara Eropa, PDB Portugal anjlok paling dalam yakni melambat 1,2 persen. Siprus minus 0,8 persen dan Italia mengalami kontraksi 0,7 persen," tandasnya.

Sementara itu data kuartal 2-2012 dari Irlandia dan Yunani belum diumumkan namun diproyeksikan juga akan mengalami kontraksi di angka 0,5 persen-1,3 persen. "negara-negara seperti Brazil, China, India, Korea Selatan, Nigeria, Bangladesh, Indonesia, Irak, diprediksi menjadi kekuatan yang bergerak menjadi penyeimbang perlambatan di Eropa, Amerika dan Jepang," imbuhnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement