JAKARTA - Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang sempat mengalami kekacauan pada Senin 27 Agustus 2012 kemarin mengakibatkan pengiriman data transaksi perdagangan dari BEI ke anggota bursa mengalami masalah.
Menurut analis PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo, kesalahaan terletak pada sistem. "Itu kan masing-masing sudah ada yang mengurusnya, jadi tidak bisa menyalahkan kepada satu orang," katanya kepada Okezone, Selasa (28/8/2012).
Satrio menambahkan, sebelumnya pada pukul 10.15 WIB sempat ada perdagangan, namun memang tidak terlihat di monitor investor.
Saat ditanya soal kerugian, Satrio mengatakan bahwa kerugiannya lebih kepada kesempatan bertransaksi. Nilai transaksi harian di BEI kemarin kan Rp1 triliun, sedangkan rata-rata transaksinya Rp4 triliun-Rp5 triliun.
Selain itu, kerugian tentu dirasakan oleh para investor. "Mereka yang dalam satu hari seharusnya bisa melakukan berapa transaksi perdagangan, ini karena perdagangan kemarin sempat terhenti jadi tidak maksimal," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang menjelaskan, sudah selayaknya direksi yang terkait dengan kacaunya perdagangan di bursa Indonesia beserta stafnya diberi peringatan keras oleh pimpinan bursa.
"Karena akibat amburadulnya sistem tersebut mengakibatkan kerugian puluhan miliar dari hilangnya fee transaksi untuk Senin ini serta menyangkut kredibilitas sistem perdagangan di Bursa Indonesia itu sendiri apakah layak atau tidak," ungkap dia.
(Widi Agustian)