RIAU - Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) menyebut PT Chevron Pacific Indonesia akan melakukan uji coba lapangan injeksi surfactant di Lapangan Minas pada Oktober mendatang.
Surfactant adalah sejenis bahan kimia yang berfungsi seperti sabun yang mengurangi kerekatan minyak pada bebatuan. Injeksi materi ini ke dalam sumur-sumur produksi diharapkan akan mampu mengangkat lebih banyak minyak dari Lapangan Minas.
"Proyek ini sangat promising karena cadangan minyak di Minas memang masih ada hanya saja dibutuhkan teknologi yang lebih advanced untuk mengangkat minyak tersebut," ujar Kepala BP Migas R Priyono dikutip dari laman resmi BP Migas, Kamis (13/9/2012).
Lapangan Minas, menurut Priono, merupakan salah satu lapangan minyak terbesar di Indonesia. Lapangan ini memiliki total oil in place sebesar 8,7 miliar dan sampai saat ini sekira 4,6 miliar sudah terproduksi.
"Karena usianya yang sudah cukup tua, produksi minyak di Lapangan Minas tidak bisa lagi mengandalkan cara-cara konvensional. Butuh teknologi enhanced oil recovery (EOR) untuk mengangkat lebih banyak minyak," tambah dia.
Sebagai informasi, teknologi EOR yang sudah diterapkan dilapangan ini adalah water injection. Injeksi surfactant merupakan teknologi EOR lanjutan yang dikembangkan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan produksi dari lapangan ini.
Fasilitas injeksi surfactant di Minas sudah mulai dibangun semenjak empat tahun lalu. Semenjak awal desember, uji coba (commissioning) fasilitas ini dilakukan dan apabila proses ini berjalan sesuai rencana, uji coba injeksi surfactant ke dalam enam sumur akan dilakukan bulan Oktober.
Proyek injeksi surfactant di Minas merupakan proyek injeksi surfactant terbesar di dunia. Selain injeksi surfactant, pada tahun ini, uji coba lapangan juga rencananya akan dilakukan pada proyek EOR Tanjung (PT Pertamina EP), dan Proyek EOR Kaji (PT Medco E&P Indonesia). (gna)
(Rani Hardjanti)