Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Banggar DPR Setujui Defisit Dinaikkan

Fakhri Rezy , Jurnalis-Jum'at, 28 September 2012 |12:23 WIB
 Banggar DPR Setujui Defisit Dinaikkan
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah mengatakan kesepakatan badan anggaran tadi malam menghasilkan defisit anggaran menjadi 1,65 persen dari PDB. Angka ini lebih tinggi dibandingkan usulan awal dalam RAPBN yakni 1,62 persen.

"Tadi malam ada persetujuan awal dari asumsi makro APBN 2013, yang antara lain mengatakan bahwa defisit yang akan diupayakan pada tahun depan 1,65 persen dari PDB," ujar Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar, di kantornya, Jakarta, Jumat (28/9/2012).

Mahendra mengatakan, ini berarti berada dalam ambang yang cukup dianggap berkelanjutan, dan lebih rendah dari prakiraan pemerintah tahun ini. Dari situ melihat risiko fiskal di subsidi bahan bakar minyak (BBM), akan tetap terjaga dalam tingkat berkelanjutan.

Menurut dia, dalam laporan OECD, dan IMF banyak yang menyoroti subsidi BBM. "Ada pemanfaatan dan pendanaan untuk subsidi BBM, semua mengharapkan itu tidak berkelanjutan," ujar Mahendra.

Sekadar informasi, RAPBN 2013 direncanakan tetap ekspansif dengan defisit anggaran sebesar Rp150,2 triliun, atau sekira 1,6 persen dari PDB. Jumlah defisit anggaran dalam RAPBN 2013 itu turun hampir Rp40 triliun dari target defisit anggaran dalam APBN-P 2012 sebesar Rp190,1 triliun, atau 2,23 persen dari PDB.

Penurunan defisit anggaran ini, merupakan bagian dari strategi untuk menjaga kesinambungan fiskal, namun tetap masih memberikan ruang bagi ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Adapun untuk membiayai defisit anggaran itu, sumber pembiayaan dalam negeri direncanakan sebesar Rp169,6 triliun, sedangkan sumber pembiayaan luar negeri direncanakan sebesar negatif Rp19,5 triliun.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement