Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

RI Raih USD1 Juta pada Pameran Funiture di China

Iwan Supriyatna , Jurnalis-Sabtu, 29 September 2012 |14:36 WIB
RI Raih USD1 Juta pada Pameran Funiture di China
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
A
A
A

JAKARTA - Indonesia meraih transaksi lebih dari USD1 juta dalam pameran China International Furniture Fair (CIFF) 2012 yang digelar di Guangzhou. Menurut Kementerian Perdagangan, sebesar USD970,5 ribu berbentuk order (pemesanan) langsung, sementara sisanya sekitar USD200 merupakan nilai transaksi melalui inquiry.

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami menyatakan kegembiraannya atas hasil yang dicapai para pengusaha Indonesia pada pameran CIFF.
 
“Ini menunjukkan bahwa produk-produk Indonesia mampu bersaing dengan produk internasional lainnya, dan ternyata banyak diminati oleh buyers internasional,” ujarnya seperti dilansir dari situs resmi Sekertaris Kabinet RI, Jakarta, Sabtu (29/9/2012).
 
Produk-produk Indonesia yang diminati dalam pameran itu, antara lain furnitur daur ulang yang terbuat dari kombinasi kayu, kaleng bekas dan ban bekas, termasuk juga kerajinan tangan dan aksesoris furnitur dari kayu.
 
Para pengusaha Indonesia mendapatkan 116 inquiry, yang terdiri dari 38 inquiry furnitur daur ulang, 22 inquiry furnitur teak garden, 25 inquiry aksesoris furnitur, 12 inquiry furnitur luar ruang dan meja makan, dua inquiry lemari kayu, 11 inquiry meja dan kursi, satu inquiry sofa dan lemari pajangan, satu inquiry kuris makan, dua inquiry kursi lipat satu inquiry root consul, serta 1 inquiry satu set furnitur ruang tamu.
 
Pameran CIFF 2012 merupakan salah satu pameran produk furniture terbesar berskala internasional di China Tengah dan Asia. Pameran itu menarik lebih dari 40 ribu pengunjung, baik dari sektor produksi dan manufaktur, industri, penelitian/pusat teknologi, institusi dan asosiasi, universitas, arsitektur, desain interior, desainer, importir, agen, dan pengecer.

Pameran yang diikuti 973 exhibitors dari lima negara yakni Jepang, Korea, Irlandia, Viet Nam, Indonesia dan China merupakan yang ke-30, namun bagi Indonesia, keikutsertaannya yang pertama. "Kami berharap pameran ini dapat menjadi ujung tombak dalam memasuki pasar wilayah Asia,” Gusmardi berharap.
 
Dirjen PEN Gusmardi melihat bahwa produk Indonesia yang diminati dalam pameran ini sebagian besar berbahan kayu dan natural. “Sebanyak 99 persen produk yang dibeli adalah furnitur berbahan dasar kayu dan bahan daur ulang,” pungkas Gusmardi.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement