JAKARTA - Pemerintah mengatakan PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Martabe kurang melakukan sosialisasi pengelolaan limbah, sehingga menuai protes masyarakat.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan, saat ini pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar pertambangan tersebut.
"Itu karena menyangkut keamanan, dan sosialisasinya, saya sudah minta pak dirjen untuk sosialisasi ke masyarakat," kata Jero, di Gedung DPD, Jakarta, Senin (1/10/2012).
Menurut Jero, saat ini masyarakat belum mengetahui keuntungan yang akan didapat dengan keberadaan tambang emas yang dibangun di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara tersebut.
"Sosialisasi agar masyarakat tahu keuntungan atas tambang tersebut. Mereka merasa enggak dapat apa-apa, makanya ada penolakan dari masyarakat," ungkap Jero.
Sementara, Direktur Jenderal Mineral Batubara mengatakan, penutupan tambang emas martabe dilakukan karena alasan keamanan, atas aksi protes yang dilakukan masyarakat untuk menolak pengelolahan limbah yang dinilai tidak aman.
"Jadi ini kan untuk pertimbangan keamanan. Karena, masyarakat ini sebenarnya mereka komplain. Pipa itu jadi ada pengolahan, untuk mengolah limbah dari tambang itu. Setelah diolah, baru dialirkan," jelas Thamrin.
Menurut Thamrin, untuk menyelesaikan permasalahan tersebut harus ada sosialisasi antara kedua belah pihak.
"Ini kelihatannya butuh sosialisasi lebih intensif lagi dan pengamanan yang lebih lagi sehingga mereka aman untuk beroperasi. Nah, inilah yang sekarang ini sedang dilakukan," tutup Thamrin.