JAKARTA - PT Agincourt Resources (PTAR), perusahaan pengelola tambang emas Martabe di Tapanuli, Sumatera Utara mencatat pendapatan USD516,17 juta atau setara Rp7,74 triliun (kurs Rp15.000 per dolar AS) pada 2022.
"Pendapatan tersebut diperoleh PTAR dari hasil volume penjualan emas sebesar 269.882 ounce pada tahun lalu," kata Presiden Direktur Agincourt Resources Muliady Sutio seperti dilansir Antara di Jakarta, Kamis (5/4/2023).
Muliady mengungkapkan pendapatan perusahaan selama 2022 sedikit lebih rendah dari capaian pada 2021 yang sebesar USD580 juta. Hal itu seiring penurunan penjualan pada tahun lalu dibandingkan volume penjualan emas tahun 2021 yang mencapai 310.260 ounce.
Menurut Muliady, penurunan tipis dari pendapatan perusahaan tersebut wajar sejalan dengan fase penambangan yang semakin lanjut.
Di samping penggalian yang makin dalam, mineral ikutan lainnya juga kian banyak dibandingkan sebelumnya.
Meski demikian, kinerja anak usaha United Tractors (UNTR) ini di operasional tambang emas Martabe pada 2022 tetap kuat di tengah kondisi tambang yang semakin menantang.
Implementasi keunggulan operasional tambang emas Martabe menjadi kunci bagi PTAR untuk mengatasi semua tantangan tersebut.
"Inovasi salah satu kunci bagi kami untuk terus tumbuh. Misalnya saja, melalui pembangunan mesin penggiling atau Martabe Mill Capacity Expansion, yang rampung pada akhir 2021, volume penggilingan pada 2022 meningkat secara signifikan," katanya.