Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

"Nilai Tukar Rupiah Bergantung pada Neraca Perdagangan"

Pebrianto Eko Wicaksono , Jurnalis-Kamis, 04 Oktober 2012 |17:18 WIB
Ilustrasi (Foto: Corbis)
A
A
A

JAKARTA - Komite Ekonomi Nasional (KEN) menyatakan kuat atau lemahnya nilai tukar rupiah sangat bergantung pada neraca perdagangan.

Ketua Umum KEN Chairul Tanjung mengatakan ada kecenderungan membaiknya defisit neraca berjalan Indonesia. Hal tersebut terlihat dari sempitnya jarak antara ekspor dan impor.

"Kita lihat ekspor sama impornya sudah makin besar penyempitannya. Nah, penyempitan itu kesempatan untuk kita lebih memperkecil defisit neraca pembayaran," kata Chairul, setelah menghadiri rapat koordinasi pelaksanaan KTT APEC, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (4/10/2012).

Menurut Chairul, jika neraca tersebut bisa bertambah surplus akan membesar nilai tukar rupiah. Hal ini karena nilai tukar rupiah sangat tergantung pada defisit neraca perdagangan.

Chairul menjelaskan, kalau besar defisitnya maka nilai rupiah akan melemah tetapi jika surplus pasti nilai rupiahnya akan menguat. "Kalau mau lihat trennya menguat atau melemah lihat defisit neraca berjalannya," tambah Chairul. (gna)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement