JAKARTA - Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan berpeluang naik. Namun, kenaikan yang terjadi telah membentuk adanya gap. IHSG akan berada pada support 4.266-4.294 dan resistance 4.326-4.332.
Menurut analis Trust Securities Reza Priyambada, peluang naik tersebut namun membentuk adanya gap dan seperti biasanya dalam setiap kali penembusan resisten baru akan diikuti dengan adanya aksi profit taking yang dapat membuat laju kenaikan IHSG akan terhambat.
"Untuk itu, cermati bila tanda-tanda profit taking mulai muncul yang ditandai dengan mulai terbatasnya kenaikan IHSG," ujarnya, di Jakarta, Senin (8/10/2012).
Sementara itu pergerakan bursa saham Asia kembali melanjutkan kenaikannya yang dipicu pernyataan ECB yang akan membeli obligasi negara-negara Eropa untuk mengurangi dampak krisis utang di zona Euro dan merespons positif data-data ketenagakerjaan AS yang dirilis di atas estimasi.
"Namun demikian, pelaku pasar juga menantikan kabar dari Spanyol yang belum juga memutuskan untuk jadi atau tidaknya meminta bailout kepada Uni Eropa," katanya.
Sedangkan pergerakan bursa saham AS masih melanjutkan kenaikannya meskipun indeks Nasdaq dan S&P 500 sedikit mengalami tekanan. Positifnya data-data tersebut melanjutkan rilis positif data-data sebelumnya sehingga dimanfaatkan pelaku pasar untuk masuk ke bursa.
Sebelumnya, data-data yang dirilis dari AS dan Eropa perlu dicermati karena akan mempengaruhi pergerakan IHSG di akhir pekan dan terlihat bahwa data-data tersebut memang berpengaruh positif.
"Begitu sangat positifnya hingga melambungkan IHSG menyentuh level resisten terbarunya. Akhir pekan ceria dengan IHSG yang berhasil bertengger di atas level 4.300, tertinggi sepanjang 2012," ungkapnya.
Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4.320,59 (level tertingginya) di pertengahan sesi 1 dan juga sempat menyentuh level 4.283,85 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan akhirnya berhasil bertengger di level 4.311,31.
"Volume perdagangan dan nilai total transaksi tercatat naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan nilai transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell," pungkas Reza.