Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Penjualan Alat Berat Asal China Ditargetkan Naik 30%

Sandra Karina , Jurnalis-Kamis, 25 Oktober 2012 |18:08 WIB
Penjualan Alat Berat Asal China Ditargetkan Naik 30%
Ilustrasi (Foto: Corbis)
A
A
A

JAKARTA - PT Jimac Perkasa menargetkan penjualan alat berat Sany pada tahun depan bisa naik hingga 30 persen dari penjualan tahun ini yang diperkirakan mencapai 150 unit. Sany merupakan alat berat produksi Sany Heavy Industries asal China.

Chairman Jimac Perkasa Benny Kurniajaya mengatakan, banyak perusahaan yang tertarik membeli sejumlah jenis alat berat, seperti mixer truck, concrate pump, hydraulic truck crane, crawler crane, drilling rig, road machinery, dan port machinery.
Adapun perusahaan tersebut antara lain bergerak di sektor pertambangan, jasa konstruksi, perkebunan, dan jasa kepelabuhanan. Benny menyebutkan, jaminan kualitas Sany dan harga yang kompetitif menjadi keunggulan sehingga mampu bersaing di pasar alat berat.

"Jimac sudah berpengalaman di bisnis alat berat. Kami optimistis penjualan alat berat Sany akan terus meningkat," kata Benny dalam keterangan tertulis, Kamis (25/10/2012).
 
Untuk mendukung peningkatan penjualan Sany, lanjutnya, Jimac mengoptimalkan layanan purna jual dengan membuka kantor cabang di Palembang, Medan, Batam, Surabaya, Balikpapan, dan Makassar.
 
"Jimac akan menjadikan produk alat berat Sany sebagai salah satu produk unggulan di Indonesia," ucapnya.

Benny menambahkan, Jimac akan memperkenalkan model terbaru Sany pada tahun depan, yakni hydraulic truck crane bermesin Cummins tipe B Series berbobot 25-75 ton dan yang bermesin Mercedez Benz OM 502 berbobot 100 ton, serta mixer truck yang menggunakan mesin Hino tipe P11C-UH.

"Krisis global tidak mempengaruhi penjualan alat berat Sany. Misalnya di Indonesia, penjualan kami meningkat," tutupnya. (gna)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement