DENPASAR - Para ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) berkumpul di Bali guna membahas berbagai persoalan pengusaha di daerah. Tujuannya, agar bisa meningkatkan pengusaha lokal dalam mendorong perekonomian nasional.
Dalam ajang forum ketum Hipmi ini, dirumuskan berbagai persoalan di daerah, menampung usulan serta meningkatkan posisi pengusaha daerah berperan dalm percaturan ekonomi nasional.
Pertemuan dipimpin Ketua Umum Hipmi Raja Sapta Oktohari sebagai persiapan menjelang kegiatan berbagai bisnis pada 14 Desember 2012 dalam acara "Presiden Lecturer", yang akan menghadirkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sebagai organisasi nonpolitik dan independen, saat ini Hipmi terus memperkuat eksisistensinya dengan melakukan konsolidasi dan meningkatkan hubungan kemitraan dengan pemerintah. "Forum ketum Hipmi nantinya diharapkan bisa memberi ruang bagi daerah untuk bisa bergerak lagi mengembangkan potensinya masing-masing," kata Ketua Umum Hipmi Barat Buchari Bahcter, Minggu (28/10/2012).
untuk itu, Hipmi harus melakukan pembinaan terhadap pengusaha pemula dalam koteks kerjasama terutama dengan industri UKM. Diharapkan, mereka bisa mendapat keuntungan dengan membangun jaringan seperti mendatangkan investor untuk mengelola aset-aset yang ada di kabupaten atau kota.
Hal penting yang perlu dimiliki pengusaha lokal atau daerah adalah bagaimana menjalin hubungan atau bermitra dengan pengambil keputusan seperti bupati, DPRD hingga jajaran muspida lainnya, yang dirasa saat ini masih belum optimal.
Padahal, kedekatan hubungan pengusaha Hipmi dengan pengambil keputusan terkait political will, sangat penting dalam meningkatkan peran mereka dalam proses pembangunan di daerah dan nasional. Tentunya dalam konteks profesionalisme, Hipmi harus mulai dapat mengatasi berbagai kelemahan di daerah dengan kaderisasi misalnya bagaimana perusahaan yang awalnya beromset ratusan juta menjadi miliaran dan seterusnya.
"Intinya kita ingin, agar ke depan, pengusaha daerah bisa menjadi partner mitra pengusaha nasional dan internasional," tutup Buchari.
(Widi Agustian)