BANDUNG - PT Astra International Tbk (ASII) sebagai salah satu perusahaan automotif terbesar di Indonesia ikut merasakan krisis global yang dialami wilayah Eropa.
Beberapa perubahan seperti pemberlakuan aturan pembatasan uang muka minimum (Down Payment) pembelian kendaraan bermotor yang mulai efektif pada Juni 2012 turut mempengaruhi penjualan.
Di sisi lain, sektor usaha pada divisi automotif khususnya penjualan roda empat justru mengalami peningkatan yang signifikan dan tidak terpengaruh dengan adanya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 43/2012 yang membatasi minimal uang muka pembelian kendaraan roda empat sebesar 25 persen.
"Dampaknya tentu ada, tapi kita bisa mengantisipasi, sebetulnya dalam kurun waktu sembilan bulan penjualan kami mengalami peningkatan terutama dibantu oleh penjualan Avanza dan Xenia," kata Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto di Bandung, Jumat (30/11/2012).
Selain itu isu kenaikan BBM juga turut mempengaruhi walaupun dampaknya dirasakan tidak terlalu signifikan, karena penurunan kendaraan juga tidak terlalu besar.
Sebagai informasi, berdasarkan data per September, penjualan mobil Grup Astra mengalami kenaikan 24 persen menjadi 448 ribu yang ditopang juga dengan peluncuran 17 model baru dan 26 model facelift selama sembilan bulan pertama tahun ini.
Pertumbuhan terhadap kendaraan roda empat ini ditopang pula dengan semakin membaiknya tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia, rendahnya suku bunga, dan inflasi yang masih terjaga sehingga daya beli masyarakat pun masih terus menguat.
(Widi Agustian)