Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pembengkakan Kuota BBM Subsidi Bisa Dihindari, Asal...

Pebrianto Eko Wicaksono , Jurnalis-Selasa, 15 Januari 2013 |20:05 WIB
Pembengkakan Kuota BBM Subsidi Bisa Dihindari, Asal...
Ilustrasi. (Foto: Koran SI)
A
A
A

JAKARTA - Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswo Utomo menyatakan untuk menghindari bengkaknya kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi adalah dengan cara mengurangi subsidi.

Susilo mengatakan, terkait jebolnya kuota BBM bersubsidi, diakuinya tidak ada yang bisa mengontrol. Hal ini karena kebutuhan BBM akan naik.

"Segala cara sudah dilakukan, segala wacana juga sudah dilakukan, ujung-ujungnya tergantung kesadaran kita semua," kata Susilo, dalam acara serah terima jabatan wakil menteri ESDM, di Kantornya, Jakarta, Selasa (15/1/2013).

Menurut Susilo, untuk menghindari pembengkakan subsidi, jalan terbaik saat ini adalah mengurangi subsidi. Sementara untuk opsi kenaikan ini belum ada rencana seperti yang disampaikan Menteri ESDM Jero Wacik.

"Indikatornya bisa saja, tapi masalah keputusan kan ada di pemerintah. Ini masalahnya bukan tegas atau tidak tegas," tandas Susilo.

Sebelumnya, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyatakan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi untuk tahun ini sebesar 46,01 juta kiloliter (kl) tidak akan jebol. Hal ini akan terjadi jika pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi.

Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng mengatakan, dengan menaikkan harga BBM bersubsidi, maka akan menekan penggunaan BBM bersubsidi sehingga penggunaan berkurang.

"Kalau harga naik enggak jebol, kan ada yang berhemat, saya enggak tahu, ada hitungan sendiri. Yang biasanya boros, jadi berkurang," kata Andy.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement