JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan perkembangan saham syariah yang masuk Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) mengalami peningkatan.
Pada 2008 tercatat sebanyak 195 saham, sedangkan akhir 2012 sebanyak 302 atau 62 persen dari seluruh saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Selain itu. MUI mengakui telah memberikan enam sertifikat syariah kepada produk syariah pada Juli 2011.
Dewan Syariah MUI Ma'ruf Amin mengatakan, dengan banyaknya produk syariah terutama dengan adanya online trading akan memberikan kemudahan pada umat Islam khususnya, dan secara umum terhadap investasi ke pasar modal.
"Industri keuangan terus menunjukan tren dari tahun ke tahun terutama pada pasar modal syariah. Saat ini kita sudah melakukan kerjasama dengan kementerian pasriwisata untuk mengembankan wisata syariah," jelasnya, usai launching online trading syariah Mandiri Sekuritas, di Hotel Le Meridien Jakarta, Rabu (16/1/2013).
Hal ini, menurutnya sangat menggembirakan karena merupakan salah satu indikator untuk muamalat secara syariah. Tercatat Oktober 2012 keuangan syariah mengalami pertumbuhan sebanyak 28 persen yang berasal dari syariah, sedangkan negara tumbuh 55 persen, yang terdiri dari asuransi perbankan 22 persen, sukuk 1,2 persen dan reksa dana 5,16 persen.
"Kinerja syariah saat ini lebih mengungguli dibandingkan dengan konvensional, sejak diluncurkan saham syariah tumbuh 17,11 persen lebih tinggi dari IHSG pada periode yang sama 12,74 persen," ungkapnya.
Namun jika dilihat dari porsi masih terbilang kecil maka perlu upaya yang intensif khususnya stakeholder untuk lebih meningkatkan pasar modal syariah, salah satunya dengan sosialisasi dan edukasi.