Kental Nuansa Politik, Grup Bakrie Belum Tentu Diuntungkan

JAKARTA - Grup Bakrie belum tentu mendapat keuntungan seiring sang pemimpin, Aburizal Bakrie, merupakan seorang politisi.

Konsultan Senior The Jakarta Consulting Group (JCG) Himawan Wijanarko menjelaskan, banyak perusahaan keluarga, terutama yang besar mempunyai kecenderungan untuk membina hubungan dekat dengan penguasa, politisi, atau partai dengan tujuan untuk memacu pertumbuhan dan menjaga keberlanjutan kejayaan usahanya.

"Bakrienya iya, kalau grupnya belum tentu. Aburizal dan grupnya sesuatu yang berbeda. Karena tidak pimpin perusahaan, orang lain semua yang pimpin," kata Himawan, di Le Meridien Hotel, Jakarta, Senin (18/2/2013).

Himawan memaparkan, sesuatu perusahaan keluarga mungkin saja ingin bertujuan mengamankan dirinya sendiri, mengembangkan usahanya, serta mengembangkan kejayaannya dengan membina hubungan dengan partai nasional.

"Grupnya belum ada bukti-bukti, kita mungkin berprasangka karena tokohnya seperti itu, kalau di dalam ini kita tidak boleh asal menyangka, karena ini hak politiknya si individu," tambahnya.

Namun ketika dilihat dari salah satu ada yang berkecimpung di dunia politik, dan pemimpin perusahaan keluarga di pimpin oleh anaknya, masih belum bisa terbukti bahwa perusahaan keluarga itu ingin dinyatakan selalu memberikan hasil yang diharapkan.

"Tapi kalau kita lihat sebetulnya pengusahanya punya kepolitikan itu hak kewarganegaraan, jadi sebenarnya kalau dari individunya tidak masalah," imbuhnya.

Menurut dia, seharusnya sebagai warga negara yang baik, setiap pengusaha hendaknya selalu menyalurkan aspirasi politiknya secara benar.

(Widi Agustian)