Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BPH Migas Siap Dukung Pembatasan Subsidi BBM

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Minggu, 14 April 2013 |16:08 WIB
BPH Migas Siap Dukung Pembatasan Subsidi BBM
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyatakan mendukung opsi pemerintah bila mengurangi nilai subsidi untuk orang menengah dan kaya dalam membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

"Oke oke saja, dan kami siap mendukung," ujar Direktur BBM BPH Migas Djoko Siswanto saat dihubungi Okezone, Jakarta, Minggu (14/4/2013).

Djoko menambahkan, kendati opsi yang diambil pemerintah akan menimbulkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) khusus yakni ada jalur untuk premium subsidi tetap Rp4.500 per liter dan jalur premium subsidi untuk orang menengah dan kaya, pihaknya mengaku tidak keberatan.

"Ya biarkan saja, itu opsi pemerintah. Pasti sudah dipikirkan dampaknya. Dan kami tetap mendukung apapun keputusan pemerintah," tegasnya.

Lebih jauh lagi, Djoko mengungkapkan, sebenarnya ada tiga opsi dari pemerintah yang bisa dijalankan secara paralel untuk menekan besarnya subsidi BBM.

"Kan kemarin pemerintah ada tiga opsi tuh, opsi pertama, melarang seluruh kendaraan pribadi roda empat plat hitam, yang kedua membuat produk BBM jenis baru, dan menaikkan harga, itu sebenarnya bisa dilakukan pemerintah secara paralel," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan opsi untuk pengendalian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sudah jelas dan mengerucut. Pasalnya opsi opsi menaikkan harga BBM subsidi dan penambahan jenis BBM baru tereliminasi.

"Jadi kira-kira yang sudah jelas dan mengerucut bahwa orang mampu dan kaya dikurangi subsidi. Tadinya mau dicabut, namun subsidi orang kaya akan dikurangi," ungkap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement