JAKARTA - Semakin dekatnya pelaksanaan pembangunan megaproyek Mass Rapid Transit (MRT) membuat Direktur Umum PT MRT Jakarta Dono Boestami merasa jumawa.
Kendati tak menjelaskan secara rinci dalam konferensi pers yang digelar di Hotel Pullman, Dono beberapa kali menyinggung mangkraknya pembangunan proyek monorel.
"Kami berempat sudah siap. Minimal kami menentukan pemenang tender. Bayangkan dalam waktu tiga minggu kami diberikan beban seperti itu yang sudah tertunda dalam lima tahun. Dan ketika proyek ini dimulai, kami tidak ingin berhenti di tengah jalan seperti yang sudah-sudah. Proyek jalan, sudah dibangun, tapi berhenti," ujar Dono, Senin (15/4/2013).
Atas dasar itu, Dono berharap dapat menyelesaikan proyek yang menyisakan banyak pekerjaan rumah (PR) itu. "Kami Insya Allah, MRT terwujud pada periode ini. PR-nya ternyata cukup banyak, tapi satu-satu kami harus selesaikan, kami bagi-bagi tugas," terangnya.
Seperti diketahui, saat ini, proyek monorel hanya menyisakan tiang pancang di sejumlah ruas Jalan HR Rasuna Said dan Jalan Asia Afrika.
Seolah mendengar sindiran itu, pihak Ortus Infrastructure Capital Limited (Ortus) menyatakan pihaknya telah menyelesaikan dan membayar lunas seluruh saham PT Adhi Karya Tbk di PT Jakarta Monorail dan PT Indonesia Transit Central (ITC). Selain itu, kesepakatan pembayaran tiang-tiang monorel senilai Rp190 miliar, juga telah ditandatangani.
"Dengan demikian, saat ini Ortus adalah pemegang saham mayoritas PT Jakarta Monorail," kata Direktur PT Jakarta Monorail (PTJM) Bovanantoo, di Jakarta, dalam keterangannya kepada Okezone, Senin (15/4/2013).
Terkait dengan perkembangan kegiatan PT JM sendiri, Bovanantoo menjelaskan bahwa Ortus telah menyepakati untuk menggunakan rolling stock dari perusahaan CNR Changchun Railway Vehicle Co, Ltd untuk diimplementasikan di Jakarta. Perusahaan tersebut telah memproduksi rolling stock monorel di kota Chongqing, China.
Bahkan, sambungnya, saat ini PT JM sedang disiapkan kereta contoh dari CNR Monorail yang akan dipamerkan pada minggu pertama Juni 2013 diharapkan sudah tiba di Jakarta. Kereta contoh tersebut akan dipamerkan dalam rangkaian sosialisasi (preview center) proyek monorel di Jakarta di kawasan Monas, sekaligus dalam rangkaian HUT Jakarta ke-486. "Kami sedang mempersiapkan segala urusan yang terkait dengan perijinan Pemprov DKI," katanya.
Ke depan, pada 2016 nanti, PTJM akan menyiapkan empat rangkaian untuk Jalur Hijau Monorel dan enam rangkaian untuk Jalur Biru Monorel. Dan, untuk kebutuhan kereta dua jalur tersebut kebutuhan mencapai 200 kereta.