Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rupiah Masih Tunggu Keputusan BBM

Rezkiana Nisaputra , Jurnalis-Minggu, 05 Mei 2013 |09:08 WIB
Rupiah Masih Tunggu Keputusan BBM
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah sampai saat ini cenderung datar. Hal ini disebabkan karena masih menunggu keputusan pemerintah untuk mengurangi subsidi BBM dan menanggapi pernyataan Kemenkeu bahwa inflasi (yoy) untuk tahun ini bisa mencapai 5,5 persen, lebih tinggi dari target sebelumnya 4,9 persen yang diperkirakan Bank Indonesia (BI) akan merubah suku bunganya.

Analist Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, pelaku pasar juga menanggapi laporan IMF, di mana kawasan Asia Pasifik akan mengalami pertumbuhan 5,7 persen pada 2013, lebih rendah dari prediksi terakhir IMF pada Oktober, yang menargetkan angka 5,9 persen.

"IMF memperkirakan pertumbuhan 2012 di level 5,3 persen namun juga mengingatkan bahwa arus masuk tersebut juga menciptakan risiko overheating," ujar Reza di Jakarta, Sabtu (4/5/2013).

Reza mengungkapkan, sentimen negatif lainnya, penurunan di bawah estimasi penjualan ritel bulanan Jerman meski di sisi lain terjadi kenaikan pada consumer confidence-nya, rilis tingkat pengangguran zona euro yang meningkat, sempat adanya kekhawatiran akan terjadinya kericuhan saat demo buruh kemarin meski kenyataannya berlangsung secara tertib, dan rilis deflasi di bulan April sehingga mengurangi ekspektasi akan terjadinya kenaikan suku bunga.

Dia mengutarakan, memang laju rupiah sempat naik tipis seiring dengan pernyataan the Fed sebelumnya yang akan tetap mempertahankan bond buying programnya dengan tidak merubah besarannya di level USD85 miliar. Namun demikian, penguatan ini dibatasi dengan langkah Standard & Poor's (S&P) yang merevisi peringkat utang Indonesia.

"Pemerintah Indonesia dinilai telah mengulur-ulur momentum reformasi ekonomi sehingga potensi Indonesia untuk mendapatkan peningkatan rating kian berkurang," tukasnya.

Di sisi lain, S&P tetap mempertahankan peringkat kredit jangka pendek di level BB+ dan jangka panjang di level B. Pelemahan rupiah juga dipicu penurunan tajam pada bursa saham.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement