Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Investor RI Berkontribusi Besar ke Ekonomi Malaysia

Nur Januarita Benu , Jurnalis-Kamis, 16 Mei 2013 |14:38 WIB
Investor RI Berkontribusi Besar ke Ekonomi Malaysia
A
A
A

JOHOR - Indonesia ternyata menjadi salah satu kontributor yang cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi Malaysia, khususnya di wilayah Iskandar, Johor. Sebab, menurut data dari Iskandar Regional Development Authority (IRDA), dari sebelum 2006 hingga kini investor Indonesia telah menanamkan modalnya sebesar satu miliar ringgit Malaysia atau sekira Rp3,2 triliun di kawasan industri yang terdapat di daerah tersebut.

Acting Head Strategic IRDA Izhar Ifnei mengatakan, investor dari Indonesia menanamkan modal cukup besar meskipun Singapura masih yang terbesar. Beberapa di antaranya adalah Sinarmas Group, Delfi Choco, dan Musing Mestika.

"Kami menarik sebanyak-banyaknya investor untuk berinvestasi di sini demi pertumbuhan ekonomi. Yang kami tawarkan tidak hanya investment grade tapi juga jaminan manfaat ekonomi yang bisa mereka peroleh dari sini, sebagai bentuk insentif dari kami," kata Izhar, saat jumpa pers di East Ledang, Johor, Kamis (16/5/2013).

CEO/MD UEM Land Holdings Berhard Dato' Wan Abdullah Wan Ibrahim manambahkan, hal terpenting dalam menarik investor asing adalah memberikan jaminan untuk menghasilkan uang yang lebih banyak dari modal yang ditanamkan.

"Insentif untuk investor asing sudah diatur oleh badan otoritas dari Kerajaan Malaysia. Namun, dari kami bentuk insentif riilnya adalah bagaimana mereka bisa menghasilkan uang yang lebih banyak di sini. Di mana ekonomi dan properti terus tumbuh disokong oleh infrastruktur dan pengembangan berbagai proyek," ujar Dato' Wan Abdullah.

Dia juga menyebut, akses jalan tol penghubung Nusajaya di dalam Iskandar dengan Singapura menjadi daya tarik utama. "Saya bisa jamin dari sini ke Orchard Road, Singapura bisa ditempuh dalam waktu 30 menit saja, sementara menuju Changi Airport cukup 50 menit saja," paparnya.

IRDA dibentuk sebagai lembaga yang memiliki otoritas untuk mengatur dan memantau pembangunan di Iskandar Malaysia yang memiliki luas 2.213 km2. Lembaga ini bertugas memastikan persaingan bisnis yang kuat dari seluruh perusahaan yang terlibat dalam pengembangan Iskandar sebagai salah satu koridor ekonomi di Malaysia. (wan)

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement