JAKARTA - Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sepakat menurunkan defisit anggaran dari 2,48 persen dalam RAPBNP 2013 yang diusulkan pemerintah sebelumnya menjadi 2,38 persen.
Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri mengatakan, penurunan target defisit anggaran menjadi 2,38 persen dari sebelumnya 2,48 persen tersebut merupakan gambaran kepada pasar dan masyarakat bahwa kondisi makro bisa dikendalikan.
"Jadi dengan ini memberikan gambaran kepada pasar dan masyarakat bahwa kondisi makro bisa dikendalikan," ungkap Chatib, usai rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR, Jakarta, Rabu (12/6/2013).
Menurut Chatib, hal tersebut juga merupakan tanda kehati-hatian pemerintah untuk menjaga ekonomi makro dan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3 persen yang telah disepakati dalam RAPBNP 2013 serta hasil yang diperkirakan dari kenaikan harga BBM.
"Ini menjadi sinyal kehati-hatian makro selalu dijaga dan ekonomi yang 6,3 persen, pemerintah juga confirm untuk menaikan harga BBM," katanya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan apabila defisit daerah sebesar 0,5 persen ditambahnkan dalam target defisit yang diajukan pemerintah sebesar 2,48 persen maka akan mencapai tiga persen. Hal tersebut menurutnya berisiko melanggar undang-undang. Sehingga akan lebih baik target tersebut diturunkan menjadi 2,38 persen.
"Ini lebih prudence dalam menjaga ekonomi dan ini baik sekali apalagi bagi kondisi makro kita. Ini adalah jawaban bersama DPR membuat defisit jauh lebih rendah baik untuk market. Dan kita dapat fokus mengalokasikan subsidi BBM ke masyarakat miskin," tambahnya. (wan)
(Widi Agustian)