Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Defisit Neraca Dagang Perlu Segera Diobati

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Senin, 08 Juli 2013 |10:40 WIB
Defisit Neraca Dagang Perlu Segera Diobati
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA  - Defisit neraca perdagangan yang masih membesar perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Pasalnya, saat ini perekonomian global masih belum menemukan momentum untuk bangkit, akibatnya ekspor Indonesia dipastikan akan terganggu.

Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah mengatakan, jika defisit neraca perdagangan diminimalisir, maka akan membantu meringankan tekanan terhadap nilai tukar rupiah.

Meski demkian, dia menilai saat ini sektor perdagangan masih relatif belum menemukan momentum yang ideal selain karena tekanan eksternal juga persoalan internal seperti proses industrialisasi dan pembangunan infrastruktur yang sedang berjalan. Karenanya, guna mengerem laju defisit perdagangan perlu diterapkan strategi keterkaitan antara perdagangan, investasi dan industrialisasi sesegera mungkin.

“Bagi Indonesia, strategi keterkaitan antara perdagangan, investasi dan industrialisasi merupakan tiga pilar untuk mendorong ekonomi domestik lebih berdaya saing sekaligus resilient terhadap dampak krisis global,” kata Firmanzah seperti dilansir dari situs Setkab, Senin (8/7/2013).

Dia menyebutkan, kekuatan ekonomi domestik dan daya beli masyarakat perlu diimbangi oleh kekuatan produksi nasional. Jika tidak, maka pasar Indonesia akan mendapatkan serbuan produk impor dan membuat neraca perdagangan defisit.

Namun, untuk membangun dan memperkuat sistem produksi nasional dibutuhkan investasi baik untuk pembangunan infrastruktur maupun di sektor riil. Perlu waktu agar infrastruktur yang terbangun dapat meningkatkan sistem produksi.

Selain itu juga, strategi industrialisasi dan hilirisasi yang saat ini berlangsung membutuhkan barang modal yang masih perlu diimpor. “Oleh karena itu, percepatan pembangunan infrastruktur untuk menopang investasi sektor riil dan industrialisasi perlu terus kita tingkatkan,” katanya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement