Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

PPA Juga Tak Punya Uang untuk Bantu Merpati

Hendra Kusuma , Jurnalis-Senin, 03 Februari 2014 |14:37 WIB
PPA Juga Tak Punya Uang untuk Bantu Merpati
Ilustrasi. (Foto: Situs Merpati)
A
A
A

JAKARTA - PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) baru saja merilis untuk meniadakan sementara penerbangannya sejak terhitung tanggal 1 Februari hingga 5 Februari 2014. Hal ini dilakukan lantaran berbagai macam kendala yang menyangkut dengan keuangan manajemen.

"Jadi sebetulnya sudah kami prediksi jauh hari, kami beberapa kali menyampaikan analisa dan solusi kami, tapi tidak pernah digubris oleh manajemen," kata Ketua Forum Pegawai Merpati (FPM) Sudiyarto saat di hubungi wartawan, Jakarta, Senin (3/2/2014).

Sudiyarto menjelaskan, kendala yang saat ini dihadapi oleh Merpati, tidak akan bisa terbayarkan dan akan menjadi normal kembali. Pasalnya, untuk mengoperasikan pesawatnya saja, Merpati harus membayar asuransi terlebih dahulu, sedangkan Merpati sendiri masih menuai kendala di bagian asuransi.

"Kami menemui jalan buntu, asuransi tidak mungkin terbayar, karena pesawat itu tidak boleh terbang sebelum di asuransi, cash flow menjadi hambatan utama bagi manajemen," jelasnya.

Sudiyarto menilai, saat ini Merpati sudah dapat dikatakan sebagai perusahaan yang sudah mati. Dirinya pun menilai, manajemen dan Kementerian BUMN sudah tidak dapat mengelola Merpati dengan benar, sehingga saat ini Merpati masih menikmati lilitan utang.

"Manajemen sekarang terhadap komitmen pihak ketiga sangat tinggi tapi revenue-nya kecil, dengan kondisi yang ada saat ini akan mati dengan sendiri," ungkapnya.

Tidak hanya itu, sambung Sudiyarto, dirinya menyebutkan, pembelian anak usaha dari penerapan Kerja Sama Operasional (KSO) Merpati, dengan pelepasan anak usaha kepada PT PPA, dianggap sebagai tindakan yang tidak nyambung.

"Kemarin saya bertemu dengan Dirkeu PPA, PPA tidak bisa membeli MMF dan MTF, karena tidak memiliki uang, ini enggak nyambung, karena Pak Menteri bilang PPA sudah ada duitnya untuk membeli MMF dan MTF," tutupnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement