JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil membenarkan bahwa, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium saat ini sudah ditambahkan atau di mark up, sehingga ada perbedaan hitungan dari PT Pertamina (Persero) dan Indonesia Corruption Watch (ICW).
Sofyan menjelaskan, penambahan ini dikarenakan Pertamina berkewajiban memasok dan menjamin ketersediaan harga BBM yang sama di seluruh pelosok Indonesia.

"Jadi memang ada hal kalau di Jakarta lebih mahal dari seharusnya, tapi kalau dilihat tugas Pertamina ke daerah lain itu semua di bilt up, itu sudah dihitung, jadi tidak ada mark up dalam arti negatif," jelas Sofyan di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (7/1/2015).