Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pemerintah Akui Harga Premium Di-mark up

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Rabu, 07 Januari 2015 |13:03 WIB
Pemerintah Akui Harga Premium Di-<i>mark up</i>
Pemerintah Akui Harga Premium Di-mark up (Ilustrasi: Okezone)
A
A
A

Sofyan menambahkan, proses mark up ini sudah dihitung karena Pertamina sebagai badan penyalur BBM harus menjamin ketahanan hingga 19 hari stok BBM dan itu sangat luar biasa besar angkanya karena selama ini telah disubsidi.

"Begitu sekarang tugas Pertamina oleh itu harus dihitung untuk mencapai harga keekonomiannya," sambungnya.

Diakui Sofyan, harga BBM Premium di Jakarta mahal, namun sebenarnya jika dibandingkan harga Premium di daerah lain lebih murah karena ada proses pendistribusian walaupun harga yang sudah ditetapkan di level Rp7.600 per liter.

"Memang kalau di Jakarta kemahalan, tapi kalau dilihat tidak ada perusahaan yang melaksanakan pendistribusian ke pedalaman Papua, Kalimantan, Serang, dimana-mana, oleh sebab itu harus di bult in dalam penentuan harga itu," papar Sofyan.

Lanjut Sofyan mengungkapkan, hal ini tidak terlepas dari belum adanya persaingan badan usaha dalam menjual harga Premium, oleh sebab itu pemerintah menetapkan harga.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement