Adalah Go-Jek, yang pertama kali menyulap transportasi yang tak berkelas ini menjadi transportasi canggih dengan memanfaatkan smart application di ponsel pintar. Namun, sebagai agen perubahan, Go-Jek tentunya mendapatkan banyak pertentangan dari ojek konvensional.
Meski demikian, setelah Go-Jek berhasil survive, perusahaan asal Malaysia, GrabTaxi melihat peluang ini dengan segera meluncurkan GrabBike.
Tidak sampai di situ, anak bangsa lainnya yang membuat persaingan reservasi ojek via online di dalam negeri semakin bertambah dengan munculnya BluJek yang juga mengubah ojek tradisional menjadi ojek yang profesional pada pertengahan pekan ini.
Co-Founder Blu-Jek Michael Manuhutu menganggap Go-Jek dan GrabBike sebagai pionir ojek online dan sebagai pendatang kedua, dia tidak menjadikan keduanya sebagai suatu kompetitor.
Dia menjelaskan apa sebenarnya Blu-Jek. Blu-Jek awalnya berasal dari kata 'blusukan' yang secara etimologi berasal dari bahasa Jawa, dari kata dasar 'blusuk' yang berarti 'masuk'. Dia mengatakan, ide dari kata blusukan dipakainya ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan blusukan ke tempat tertentu.